Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal
Bagi anda yang ingin ingin memulai melirik dunia bisnis,
budidaya ikan lele merupakan salah satu pilihan yang cukup menjanjikan. Mengingat
pertumbuhan pasar permintaan ikan lele terus meningkat dari tahun-ketahun.
Apalagi saat ini ikan lele juga sangat cocok untuk di budidayakan di kolam
terpal. Bahkan sudah banyak yang sukses menjalankan peternakan lele di kolam
dari terpal ini.
Budi daya umumnya di lakukan di kolam kolam galian
konvesional. Namun kendala yang sering dihadapi adalah ketika kolam ikan
dilanda banjir. Nah dengan pembuatan kolam dari terpal ini kemungkinan tersebut
bisa dihindari. Karena kolam terpal ini bisa dibuat dengan posisi berada di
atas tanah dengan dinding dari kayu kemudian dilapis terpal.
Kolam terpal ini bisa
di jalankan di medan yang tidak memungkinkan untuk membudidayakan ikan.
Misalnya tanah dengan medan propos, tanah pasir, ruang sempit, dan lain-lain.
Keunggulan:
1.
Praktis
dan mudah
2.
Investasi
kecil
3.
Tidak
mudah terkena banjir
4.
Kontaminasi
dengan tanah yang tidak diketahui kualitasnya dapat dihindari
5.
Kontrol
terhadap kualitas dan kuantitas air lebih mudah
6.
Mudah
melakukan pengeringan dan pembersihan
7.
Mudah
melakukan panen
8.
Bisa
dipindahkan
Jenis budidaya:
a. Budidaya Lele untuk Pembibitan
Bagi anda yang ingin
menjalankan bisnis budidaya lele di segmen pembibitan harus memahami bahwa
bisnis ini cukup menjanjikan. Kenapa demikian? karena setelah telur menetas,
bibit lele langsung bisa dijual ke para peternak lele.
Sementara secara teknis bibit lele bisa memiliki ukuran 2-3
cm setelah usia penetasan sudah sekitar sebulan. Biasanya pengembangan bibit
lele dilakukan pada medan kolam yang berlumpur. Biasanya di sawah dengan ukuran
yang luas. Namun hal ini bisa juga di lakukan namun sebaiknya dilakukan di
kolam yang berukuran besar agar bibit cepat besar. Apabila kolam terpal
berukuran kecil, maka sebaiknya bibit yang dimasukan dalam jumlah kecil saja.
Sebagai penunjang pertumbuhan bibit bisa di suplay dengan makanan berupa pelet
setiap harinya.
Waktu yang dibutuhkan
agar bibit tumbuh dengan ukuran 5-7 cm sekitar 2 bulan. Bibit yang telah
menjapai ukuran ini memiliki harga jual yang lebih baik dan bisa di pasarkan ke
peternak lele.
b Budidaya Lele untuk Konsumsi
Bagi anda yang
membudidayakan ikan lele dengan tujuan untuk di jual sebagai lele konsumsi maka
sebaiknya membeli bibit berukuran 5-7 cm lebih baik lagi bibit jenis lele
Dumbo. Kenapa demikian? dalam hal ini pertimbanganya adalah ukuran bibit yang
sebesar itu akan akan lebih cepat tumbuh. Sehingga panen bisa berlangsung lebih
cepat dalam kurun 3-4 bulan sudah bisa dipanen. Agar hasil lebih baik dan
optimal, maka sebaiknya di suplay dengan memberikan makanan seoptimal mungkin.
Budidaya lele untuk konsumsi lebih lebih aman dibanding pembibitan. Karena ikan
dengan usia besar lebih tahan terhadap penyakit yang menyebabkan kematian.
Dalam pembuatan kolam terpal ini yang harus di perhatikan
adalah jumlah populasi dan luas kolam. Untuk populasi 100 ekor lele maka luas
kolam terpal yang dibutuhkan adalah (P 2m x L 1m x T 0,6m) P=panjang l=lebar
T=tinggi. Nah jika ingin mengembangkan dalam jumlah banyak tinggal di kalikan
saja dengan lebar tersebut. Contoh (P 4m x L 2m x T 0,6) bisa menampung 200
ekor lele dan seterusnya, yang perlu di perhatikan adalah panjang dan lebar
kolam.
Bahan:
1.
Terpal
2.
Kayu/
batako/ papan/ tanah
3.
Alat lain
penunjang pembuatan kerangka
Kolam bisa dibuat dengan kayu sebagai kerangka, batako,
ataupun tanah. Untuk kolam dengan tanah bisa dengan menggali lobang di tanah
kemudian dilapisi terpal. Sedangkan untuk kolam dengan kerangka kayu/ papan/
batako bisa di buat di atas permukaan tanah. Sebaiknya kolam diberikan
pelindung peneduh di salah satu bagian kolam. Karena lele merupakan ikan yang
suka bersembunyi.
Pemeliharaan dan Perawatan
Sebelum bibit dimasukan ke kolam yang sudah jadi sebaiknya
kolam di isi dengan air terlebih dahulu kemudian membuat air agar kaya akan
plankton (sejenis biota air yang bisa menjadi makanan bibit). Caranya dengan
memberikan pupuk kompos dari kotoran sapi kedalam air secukupnya kemudian
biarkan selama tiga hari sehingga plankton bisa hidup dan berkembang.
Agar cepat berkembang
sebaiknya lele juga di suplay dengan makanan berupa palet. Pemberian palet bisa
dilakukan sebanyak 2 kali sehari. Namun akan lebih baik diberikan lebih dari 2
kali dengan porsi yang lebih sedikit tentunya. SElain palet bisa juga di suplai
dengan makanan alami seperti bekicot, kerang, keoang emas, rayap dan lain-lain
jika memang ada di sekitar kita. Makanan alami ini selain menghemat pengeluaran
juga sangat bermanfaat menunjang kebutuhan gizi lele.
Pergantian air kolam
juga diperlukan, meskipun lele termasuk jenis ikan yang tahan terhadap kondisi
berbagai jenis air. Akan tetapi dengan kondisi air yang tidak di ganti dalam
jangka waktu lama akan membuat kualitas air menjadi buruk dan bau. Tentunya
akan berdampak pada munculnya bebagai penyakit yang bisa menyerang lele.
Pergantian air sebaiknya dilakukan dengan membuang 10-30% air di kolam dan
menambahkan jumlah yang sama, setiap seminggu sekali atau 2 minggu sekali,
artinya bukan mengganti semua air.
Ketika usia lele
sudah mencapai 1 bulan di kolam maka seleksi dan pemisahan harus dilakukan. Hal
ini mengingat pertumbuhan lele tidak sama antara satu dan yang lainya. Dengan
memisahkan lele yang terlam bat tumbuh bertujuan agar mereka tidak kalah
bersaing mendapat makanan dengan lele yang telah tumbuh lebih besar. Demikian
tips budidaya ikan lele di kolam terpal agar bisa berhasil dan sukses, semoga
bermanfaat.
0 comments :
Post a Comment